Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina Bersiap Produksi Avtur Pakai Jelantah

PT Kilang Pertamina Internasional meraih sertifikasi untuk memproduksi bio avtur alias sustainable aviation fuel (SAF) dari minyak jelantah.
Pekerja beraktivitas di Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Jumat (25/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja beraktivitas di Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Jumat (25/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) meraih sertifikasi untuk memproduksi bio avtur alias sustainable aviation fuel (SAF) dari minyak jelantah atau used cooking oil (UCO).

Adapun sertifikat yang dimaksud adalah ISCC (International Sustainability Carbon Certification) Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA) dan Europe Union (EU).

Corporate Secretary KPI Hermansyah Y Nasroen mengatakan terus melakukan inovasi untuk memproduksi Pertamina SAF melalui Project USAF (UCO to SAF) yang dicanangkan sejak 2024.

“Kini KPI siap melangkah dengan memproduksi Pertamina SAF tersertifikasi ISCC pertama di Indonesia/Regional dengan bahan baku minyak jelantah (UCO) yang direncanakan pada kuartal- I 2025,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (9/1/2025).

Dengan sertifikat ini, KPI mendapatkan pengakuan dunia internasional atas kemampuan dan kapabilitas dalam memproduksi SAF. Hermansyah menjelaskan, dalam rangka persiapan produksi SAF dari minyak jelantah, akan dilakukan penggantian katalis yang mampu mengolah minyak jelantah menjadi SAF di Kilang Cilacap.

"Katalis yang akan digunakan merupakan hasil pengembangan Technology and Innovation (R&D) Pertamina berkolaborasi dengan expert dan engineer PT Kilang Pertamina Internasional. Katalis ini diproduksi di fasilitas pabrik katalis dalam negeri. Hal ini menunjukkan penguasaan teknologi advance oleh engineer Indonesia,” tambahnya. 

Dia menyebut, SAF yang dihasilkan menggunakan campuran bahan baku minyak jelantah memiliki kelebihan berupa emisi karbon yang lebih rendah dengan kisaran di atas 90 persen dibandingkan dengan avtur yang berbahan baku 100 persen minyak bumi. 

Selain itu, penyerapan minyak jelantah yang digunakan sebagai campuran bahan baku pembuatan avtur ini dapat berkontribusi dalam pengurangan limbah minyak goreng bekas pakai yang dapat berpotensi mencemari lingkungan.

Sebelumnya, KPI telah berhasil meraih sertifikasi ISCC Corsia dan EU untuk SAF untuk Unit TDHT (Treated Distillate Hydrotreating-red) yang berlokasi di Kilang Cilacap pada awal Desember 2024.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper