Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ciri-ciri Energi Terbarukan dan Indikator EBT dari Pemerintah

Berikut ini ciri-ciri energi baru terbarukan dan indikator EBT yang ditetapkan oleh pemerintah.
Indikator EBT dan ciri-ciri energi terbarukan / Bisnis-Paulus Tandi Bone
Indikator EBT dan ciri-ciri energi terbarukan / Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA - Energi terbarukan dipandang sebagai salah satu solusi untuk mengatasi ancaman krisis energi pada masa mendatang. Pemerintah memasang target indikator EBT (Energi Baru Terbarukan) untuk transformasi energi.

Energi terbarukan adalah sumber energi yang berasal dari alam dan dapat diperbarui secara terus-menerus dalam jangka waktu yang relatif singkat.

Energi terbarukan menjadi alternatif untuk energi fosil seperti minyak bumi, batu bara, dan gas alam yang jumlahnya terbatas dan membutuhkan waktu jutaan tahun untuk terbentuk.

Energi terbarukan berasal dari sumber daya yang selalu ada atau dapat dipulihkan dalam waktu singkat, misalnya sinar matahari, angin, air, dan biomassa. Energi terbarukan merupakan solusi yang sangat menjanjikan untuk mengatasi permasalahan energi di masa depan.

Dengan berbagai manfaat yang ditawarkan, energi terbarukan memiliki potensi untuk menjadi sumber energi utama di dunia. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan upaya bersama dari pemerintah, industri, dan masyarakat untuk mengatasi berbagai tantangan yang ada.

Ciri-Ciri Energi Terbarukan

1. Berasal dari Sumber Daya Alam yang Tak Terbatas

Sumber energi terbarukan seperti matahari, angin, dan air merupakan sumber daya alam yang jumlahnya sangat melimpah dan tidak akan habis dalam waktu dekat.

2. Ramah Lingkungan

Penggunaan energi terbarukan menghasilkan emisi gas rumah kaca yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan pembakaran bahan bakar fosil.

Hal ini membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan seperti perubahan iklim dan polusi udara.

3. Berkelanjutan

Energi terbarukan dapat digunakan secara berkelanjutan tanpa khawatir akan kehabisan sumber daya.

Dengan pengelolaan yang baik, energi terbarukan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan energi dunia.

4. Potensi Lokal

Banyak negara memiliki potensi sumber daya energi terbarukan yang besar.

Hal ini memungkinkan pengembangan energi terbarukan secara mandiri dan mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar fosil.

Contoh Energi Terbarukan

1. Energi Matahari

Energi yang diperoleh dari sinar matahari dapat diubah menjadi listrik melalui panel surya.

2. Energi Angin

Energi kinetik angin dapat diubah menjadi energi listrik melalui turbin angin.

3. Energi Air

Energi yang dihasilkan dari aliran air, seperti pada Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

4. Energi Panas Bumi

Energi panas yang berasal dari dalam bumi dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik dan panas.

5. Energi Biomassa

Energi yang diperoleh dari bahan organik seperti kayu, limbah pertanian, dan sampah organik.

Indikator EBT

Pada tahun 2025, Indonesia menargetkan memiliki 23% dari energi bauran yang berasal dari sumber terbarukan, dengan kapasitas produksi sekitar 400 juta ton setara minyak (MTOE).

Kemudian pada tahun 2050, targetnya adalah 31% dengan kapasitas produksi sekitar 1.012 MTOE. Berbagai target tersebut ditetapkan dengan tujuan untuk mencapai kemandirian energi nasional.

Adapun indikator EBT yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia mencakup ketersediaan (availability), aksesibilitas (accessibility), dan keterjangkauan (affordability).

1. Ketersediaan (Availability)

Ketersediaan energi mencerminkan keberadaan sumber EBT, baik yang diperoleh dari dalam negeri maupun luar negeri.

Pemerintah telah meluncurkan berbagai inisiatif untuk meningkatkan ketersediaan energi terbarukan di seluruh negeri.

2. Mudah Diakses (Accessibility)

Aksesibilitas adalah indikator EBT yang mengacu pada kemampuan masyarakat untuk mengakses sumber energi terbarukan dan infrastruktur energi.

Kementerian ESDM telah membuat kebijakan percepatan elektrifikasi di daerah-daerah pedesaan, terpencil, perbatasan, dan pulau terisolir. Hal ini ditindaklanjuti dengan peningkatan pembangunan pembangkit listrik berbasis EBT.

3. Terjangkau (Affordability)

Aspek Ini mencakup biaya investasi dalam industri energi, mulai dari eksplorasi, produksi hingga distribusi, serta biaya yang dikenakan kepada konsumen.

Peraturan Menteri ESDM Nomor 50 Tahun 2017 dibuat untuk mempercepat pengembangan EBT untuk mengoptimalkan Biaya Pokok Penyediaan Tenaga Listrik (BPP) agar menghasilkan tarif listrik yang terjangkau bagi masyarakat.

Itulah tadi ciri-ciri energi terbarukan dan indikator EBT (Energi Baru Terbarukan) yang dicanangkan pemerintah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper