Bisnis.com, JAKARTA - Utusan Khusus Presiden Indonesia untuk Energi dan Lingkungan Hashim Sujono Djojohadikusumo menegaskan pentingnya ketahanan pangan sebagai prioritas pemerintahan baru Presiden Prabowo.
Pada seremoni pembukaan Indonesia Pavilion COP29, Hashim menekankan bahwa program ini bertujuan untuk melindungi kemandirian dan keamanan pangan Indonesia dari guncangan global yang terjadi beberapa waktu belakangan.
“Kami memahami bahwa ada pihak di komunitas nasional yang tidak setuju dengan program ketahanan pangan Indonesia. Program Ketahanan Pangan sangat penting untuk menjaga kemandirian Indonesia dari guncangan eksternal yang telah kita alami dalam beberapa tahun terakhir,” kata Hashim dalam dalam opening ceremony Indonesia Pavilion COP29, Senin (11/11/2024).
Hashim mencontohkan guncangan global yang juga berdampak pada ketahanan pangan Indonesia adalah pandemi Covid-19 serta perang Rusia-Ukraina.
Dunia menghadapi COVID-19 tiga hingga empat tahun lalu, di mana kenaikan harga sangat ekstrem dan banyak negara melarang ekspor bahan makanan pokok seperti beras, yang menempatkan Indonesia dalam situasi sulit.
Hashim mengatakan dua tahun kemudian, peristiwa lain terjadi, yaitu perang di Ukraina yang dimulai pada Februari 2022, yang menyebabkan harga pupuk dan makanan meroket dan membuat Indonesia rentan. Hal ini meyakinkan kepemimpinan baru Indonesia bahwa ketahanan pangan adalah prioritas utama.
Baca Juga
“Perlu saya sampaikan dan ingatkan kepada semua yang hadir di sini hari ini bahwa di bawah perjanjian yang telah kami tanda tangani, Indonesia sebagai negara dengan prioritas ketahanan pangan diizinkan oleh perjanjian yang ada,” kata Hashim.
Pihaknya mengklaim melakukan program tersebut untuk keamanan, kesejahteraan, dan kemakmuran rakyat Indonesia. Pihaknya juga tidak ragu untuk menjawab kritik terhadap kebijakan logistik dan kami akan dengan senang hati mendiskusikan solusi yang dapat diterima bersama untuk semua pihak terkait.