Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Biodesel B40 Mulai Berlaku Januari 2025, Industri Perkirakan Implementasi Bertahap

Pelaku industri memerlukan masa transisi untuk mengimplementasikan biodiesel B40 secara penuh mulai 2025
Iim Fathimah Timorria,Mochammad Ryan Hidayatullah
Rabu, 18 Desember 2024 | 13:33
Biodiesel B40/Kementerian ESDM
Biodiesel B40/Kementerian ESDM

Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku industri pengolahan sawit memperkirakan implementasi bauran biodiesel berbasis sawit 40% atau B40 yang dimulai pada Januari 2025 akan berlangsung secara tahap mengikuti kesiapan produsen.

Pelaku industri mengemukakan terdapat kendala biaya dan teknis untuk mengimplementasikan B40 secara penuh pada awal tahun depan.

Pertamina sebagai pemasok bahan bakar minyak (BBM) terbesar menyebutkan mereka perlu memodifikasi sejumlah terminal minyak untuk proses pencampuran dan penyimpanan B40.

“Modifikasi akan diselesaikan selama masa transisi setelah pemerintah menetapkan mandatnya,” kata Juru Bicara Pertamian Fadjar Djoko Santoso kepada Reuters, dikutip Rabu (18/12/2024).

Fadjar tidak memperinci lebih lanjut mengenai modifikasi ini, tetapi Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) Ernest Gunawan mengatakan para peritel bahan bakar minyak telah meminta pemerintah untuk menerapkan dua bulan masa transisi.

Sementara itu, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiyani Dewi mengatakan bahwa target kuota B40 pada 2025 adalah sebanyak 15,62 juta kiloliiter (KL).

Dia mengemukakan produksi B40 sudah dapat dilakukan karena sudah ada pabrik yang memiliki kapasitas untuk memproduksi sesuai kriteria teknis B40.

“Spek untuk B40 ini nanti di-deliver per 1 Januari sekarang sudah mulai produksi. Nah lalu targetnya 15,616 juta KL 15,62 [juta KL] lah 2025,” kata Eniya di Jakarta, Selasa (17/12/2024).

Eniya juga menuturkan pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Usaha Bahan Bakar Nabati (BUBBN) terkait kesiapan produksi B40. Menurutnya, pabrik telah meningkatkan kapasitas produksi B40 hingga 81%. 

Dia menekankan bahwa peningkatan kapasitas produksi menjadi keniscayaan. Sebab, implementasi B40 merupakan salah satu cara untuk menekan impor BBM.

"Persiapannya yaitu peningkatan kapasitas dari operasional pabrik karena tadinya 70% menjadi 80% lebih. Rata-rata kita dapatkan 81%. Jadi kapasitas pabrik itu pasti naik," jelas Eniya.

Berdasarkan estimasi Aprobi, penerapan B40 akan meningkatkan penggunaan minyak sawit untuk biodiesel menjadi 13,9 juta ton, dibandingkan dengan perkiraan 11 juta ton yang dibutuhkan tahun ini dengan B35.

Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sebelumnya mengungkapkan kebutuhan dana untuk penerapan B40 dapat mencapai Rp47 triliun untuk tahun depan. Di sisi lain, proyeksi pendapatan dari pungutan ekspor sawit hanya sekitar Rp21,5 triliun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper