Bisnis.com, JAKARTA — Negara-negara penghasil minyak terbesar dunia menjadi ganjalan tercapainya perjanjian untuk membatasi limbah plastik dalam KTT Polusi Plastik Global di Busan, Korea Selatan, yang berlangsung sepanjang pekan lalu.
Padahal, negara-negara raja minyak dunia termasuk Arab Saudi dan Rusia itu, hanya sebagian kecil dari sekitar 200 negara yang berkumpul di Busan. Alasannya, pembatasan produksi dan bahan kimia berada di luar mandat kelompok tersebut.
Selain itu, ganjalan juga datang dari perusahaan industri bahan bakar fosil dan kimia yang mengirim lebih dari 200 pelobi ke pembicaraan tersebut, bahkan menurut Pusat Hukum Lingkungan Internasional, jumlahnya melebihi 140 perwakilan dari tuan rumah Korea Selatan.