Bisnis.com, JAKARTA — Selain dikenal sebagai dua seteru perang dagang, Amerika Serikat dan China juga merupakan negara pencemar teratas dunia yang paling bertanggungjawab atas perubahan iklim. Jabat tangan kedua negara adidaya itu menjadi krusial dalam langkah penanganan krisis iklim saat ini.
Negosiasi iklim antara dua negara penghasil emisi gas rumah kaca terbesar di dunia pada minggu ini berakhir dengan niat AS dan China untuk berkolaborasi dalam mengurangi konsumsi batu bara secara bertahap dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan.